1. Dia mencuci *dirinya* setelah bermain sepak bola. (Usa il pronome riflessivo per “sé stesso/a” dopo il verbo)
2. Kami harus menjaga *diri* kita agar tetap sehat. (Indica “noi stessi” con il pronome riflessivo)
3. Kamu harus percaya pada *dirimu* sendiri. (Pronominale riflessivo per “te stesso”)
4. Mereka melihat *diri* mereka di cermin. (Usa il pronome riflessivo plurale “loro stessi”)
5. Aku menyayangi *diriku* apa adanya. (Pronome riflessivo per “me stesso”)
6. Ibu sedang memeriksa *dirinya* di kaca. (Usa il pronome riflessivo per “lei stessa”)
7. Kalian harus menghormati *dirimu* sebelum menghormati orang lain. (Pronome riflessivo per “voi stessi”)
8. Anak itu melindungi *dirinya* dari bahaya. (Usa il pronome riflessivo per “lui stesso”)
9. Saya mengingatkan *diri* saya untuk belajar lebih giat. (Pronominale riflessivo per “me stesso”)
10. Dia berbicara kepada *dirinya* sendiri saat kesepian. (Usa il pronome riflessivo per “sé stesso”)

1. Apakah kamu menyakiti *dirimu* sendiri? (Domanda con pronome riflessivo “te stesso”)
2. Saya tidak menyalahkan *diriku* atas kesalahan itu. (Negazione con pronome riflessivo “me stesso”)
3. Mereka tidak bisa menyalahkan *diri* mereka. (Negazione con pronome riflessivo plurale “loro stessi”)
4. Apakah dia menyukai *dirinya*? (Domanda con pronome riflessivo “lui/lei stesso/a”)
5. Kalian tidak boleh menyakiti *dirimu* sendiri. (Negazione e pronome riflessivo per “voi stessi”)
6. Apakah aku harus percaya pada *diriku* sendiri? (Domanda con pronome riflessivo “me stesso”)
7. Dia tidak memikirkan *dirinya* dengan baik. (Negazione con pronome riflessivo “lui/lei stesso/a”)
8. Apakah kalian memperhatikan *diri* kalian saat berbicara? (Domanda plurale con pronome riflessivo “voi stessi”)
9. Saya tidak menyalahkan *diri* saya atas kegagalan itu. (Negazione con pronome riflessivo “me stesso”)
10. Apakah anak itu merawat *dirinya* dengan benar? (Domanda con pronome riflessivo “lui stesso”)